Sabtu, 28 Januari 2017


TIPS MENEKAN ANGKA FCR

 

Kesuksesan dalam budidaya ikan baik ikan lele, nila, gurame dll dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor satu dan yang lainnya saling berhubungan dan harus terpenuhi semua. Faktor-faktor inilah yang nantinya berujung pada FCR. Dimana FCR adalah puncak ukuran berhasil tidaknya dalam budidaya. Jika FCR rendah maka kesuksesan di depan mata. Namun jika FCR jebol alias di level angka yang tinggi, semoga saja masih ada keuntungan atau minimal balik modal.

 

APA DEFINISI FCR?

FCR merupakan kepanjangan dari Feed Convertion Ratio. Artinya berapa rasio pakan.
Atau pengertian yang sangat mudah dipahami, FCR adalah berapa banyak pakan (kg) yang diberikan untuk menghasilkan 1 kg daging ikan?
Jika ikan yang dihasilkan 1 kg dengan pakan yang diberikan 1 kg berarti FCR = 1.0 .
Jika ikan yang dihasilkan 1 kg dengan pakan yang diberikan 1,2 kg berarti FCR =1.2 .
Begitu seterusnya. Sehingga semakin tinggi nilai FCR maka berarti kebutuhan pakan yang dikeluarkan semakin banyak. Tentunya hal ini berpengaruh pada pengeluaran biaya pakan dari awal hingga panen.

 

CARA MENGHITUNG FCR IKAN

Bagaimana cara menghitungnya?
Misalkan Pak Ali memelihara ikan lele sebanyak 10,000 ekor. Ukuran ikan pada awal tebar 7 cm dengan berat rata-rata 3.5 gram per ekor. Selama proses budidaya menghabiskan pakan 900 kg. Saat panen Pak Ali mendapatkan ikan 850 kg. Berapa FCR-nya?
Jawab:
Biomas awal (3.5 x 10,000 ekor) = 35 kg.
Pakan = 900 kg.
Total Panen = 850 kg.
Maka daging yang dihasilkan (850 – 35 = 815 kg).
Jadi FCR = 900/815 = 1.10.

Namun perlu diketahui bahwa FCR ikan lele dengan ikan nila atau gurame, tentu tidaklah sama. Belum tentu FCR tinggi berarti rugi. Tergantung ikan apa yang dipelihara.
 FCR 1.0 dalam budidaya ikan lele sudah termasuk bagus bahkan mungkin sangat bagus untuk sekarang ini. Namun jika FCR 1.2 dalam budidaya ikan gurame, maka hal ini sangat dahsyat dan luar biasa meskipun kelihatannya lebih tinggi. Kenapa bisa demikian? Karena harga jual ikan gurame jauh lebih mahal dari ikan lele. Jika dipasaran ikan lele harga 15 ribu/kg, maka ikan gurame bisa tembus 30 ribu/kg. Sehingga otomatis keuntungan yang didapatkan lebih besar ikan gurame.
Contoh hitungan yang mudah ( tanpa menghitung biaya diluar pakan) adalah:
Jika harga pakan 10 ribu / kg, harga ikan lele 15 ribu/ kg, FCR 1.0
maka keuntungan adalah 15 ribu – (10 ribu x 1.0) = 5 ribu
Jika harga pakan 10 ribu / kg, harga ikan gurame 30 ribu / kg, FCR 1.2
Maka keuntungan adalah 30 ribu – (10 ribu x 1.2) = 18 ribu

FAKTOR APA SAJA YANG MEMPENGARUHI FCR?

Banyak faktor yang mempengaruhi angka FCR, diantaranya dan yang terpenting adalah mutu/kwalitas benih, meliputi kwalitas induk, teknik penangkapan benih, proses pengangkutan benih. Teknik budidaya meliputi karantina benih, sortir benih, kwalitas pakan, pemberian pakan, kwalitas air, dan terakhir harga jual.

Namun disini yang akan kami jelaskan adalah faktor pemberian pakan. Apabila cara pemberian pakan yang sembarangan tidak sesuai prosedur yang benar, akibatnya bukan saja FCR jebol bahkan lebih fatal dari itu yaitu angka kematian yang tinggi. Sebaliknya jika cara pemberian pakan yang tepat diharapkan bisa mengurangi jumlah pakan yang dikeluarkan, kwalitas air kolam bisa terus terjaga, angka kematian bisa ditekan sehingga angka FCR pun bisa ditekan.

Berikut ini adalah beberapa tips pemberian pakan yang benar:
-       Ukuran butiran pakan di sesuaikan dengan besarnya bukaan mulut ikan. Jangan sampai ikan masih kecil-kecil/benih dikasih pakan dengan ukuran butiran yang besar. Jangan beralasan harganya lebih murah tapi akibatnya ikan kesulitan makan sehingga malah banyak pakan yang sisa tenggelam.
-       Pilih pakan yang berkwalitas berprotein tinggi. Lagi-lagi jangan beralasan harga lebih murah, akibatnya ikan lambat pertumbuhannya dan mudah terserang penyakit.
-       Jumlah pakan yang tepat. Dalam hal ini harus diamati dengan cermat, apakah pakan yang diberikan sudah cukup, kurang atau kelebihan. Saya pribadi cenderung berkesimpulan tidak ada patokan dalam hal ini, karena kwalitas benih, kwalitas air, mutu pakan, waktu pemberian pakan sangat berpengaruh dalam jumlah pakan yang diberikan. Sebagai contoh, ikan yang jelek, sakit-sakitan tentunya makannya sangat sedikit bahkan bisa jadi gak doyan makan. Sebaliknya ikan yang sehat, air yang bagus, maka nafsu makan ikan akan tinggi sehingga ikan mampu makan lebih banyak melebihi standar umumnya sehingga ikan lebih cepat besar dan lebih cepat panen.
Namun demikian, sebagai patokan untuk batas maksimum jatah pemberian pakan per hari 3 – 5% dari total bobot ikan bisa diterapkan. Artinya meskipun nafsu makan masih tinggi, tetapi tidak boleh melebihi dari patokan tersebut.
-       Waktu pemberian pakan yang tepat. Yang terbaik adalah pemberian pakan sesuai kebiasaan sehari-hari, jika kebiasaan di pakan jam 8 pagi dan jam 5 sore, maka usahakan pemberian pakan di jam-jam tersebut, kecuali di waktu itu hujan lebat. Hindari pemberian pakan di saat panas matahari menyengat dan setelah hujan lebat, karena biasanya saat itu ikan dalam keadaan stress, sehingga jika di pakan dikhawatirkan banyak pakan yang sisa karena nafsu makan rendah.
-       Bibis pakan / fermentasi pakan. Sebelum pakan diberikan ke ikan, sebaiknya pakan di bibis/difermentasi terlebih dahulu. Bibis/fermentasi pakan terbukti bisa menekan FCR karena pakan yang sudah di fermentasi lebih mudah diserap oleh tubuh ikan sehingga pakan yang menjadi daging lebih banyak dan yang terbuang menjadi abu/feses sangat sedikit. Selain itu, air kolam tetap sehat dan tidak berbau karena amoniak secara otomatis akan terurai oleh mikroba yang terkandung dalam bibis/fermentasi pakan. Khusus untuk bibis/fermentasi pakan insya allah akan kami bahas lebih detail.
-       Pemberian pakan alternatif. Sejauh ini untuk ikan lele kami belum menemukan pakan alternatif yang pas. Hal ini karena pakan-pakan alternatif yang ada mempunyai efek samping yang kurang baik, sebagai contoh adalah pemberian bangkai ayam. Jika terlalu sering dipakan bangkai ayam, ternyata berakibat meningkatnya sifat kanibalisme lele, pertumbuhan yang tidak seragam sehingga yang besar akan memakan yang kecil.
Adapun untuk ikan nila, gurame dan sejenisnya, banyak pakan alternatif bahkan dianjurkan untuk diberikan. Salah satunya adalah rumput azolla yang banyak dibahas di blog ini. Selain azolla juga bisa diberikan tanaman kangkung, daun sente, daun ketela dsb.

Itulah beberapa tips menekan angka FCR, semoga bermanfaat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar