TIPS MENEKAN ANGKA
FCR
Kesuksesan dalam budidaya ikan
baik ikan lele, nila, gurame dll dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor satu
dan yang lainnya saling berhubungan dan harus terpenuhi semua. Faktor-faktor
inilah yang nantinya berujung pada FCR. Dimana FCR adalah puncak ukuran berhasil
tidaknya dalam budidaya. Jika FCR rendah maka kesuksesan di depan mata. Namun jika FCR jebol alias di level angka yang tinggi, semoga saja masih ada
keuntungan atau minimal balik modal.
APA
DEFINISI FCR?
Atau pengertian yang
sangat mudah dipahami, FCR adalah berapa banyak pakan (kg) yang diberikan untuk
menghasilkan 1 kg daging ikan?
Jika ikan yang
dihasilkan 1 kg dengan pakan yang diberikan 1 kg berarti FCR = 1.0 .
Jika ikan yang
dihasilkan 1 kg dengan pakan yang diberikan 1,2 kg berarti FCR =1.2 .
Begitu
seterusnya. Sehingga semakin tinggi nilai FCR maka berarti kebutuhan pakan yang
dikeluarkan semakin banyak. Tentunya hal ini berpengaruh pada pengeluaran biaya
pakan dari awal hingga panen.
CARA MENGHITUNG FCR IKAN
Bagaimana cara
menghitungnya?
Misalkan Pak Ali
memelihara ikan lele sebanyak 10,000 ekor. Ukuran ikan pada awal tebar 7 cm
dengan berat rata-rata 3.5 gram per ekor. Selama proses budidaya menghabiskan pakan
900 kg. Saat panen Pak Ali mendapatkan ikan 850 kg. Berapa FCR-nya?
Jawab:
Biomas awal (3.5
x 10,000 ekor) = 35 kg.
Pakan = 900 kg.
Total Panen = 850
kg.
Maka daging yang
dihasilkan (850 – 35 = 815 kg).
Jadi FCR = 900/815
= 1.10.
Namun perlu diketahui
bahwa FCR ikan lele dengan ikan nila atau gurame, tentu tidaklah sama. Belum
tentu FCR tinggi berarti rugi. Tergantung ikan apa yang dipelihara.
FCR 1.0 dalam budidaya ikan lele sudah
termasuk bagus bahkan mungkin sangat bagus untuk sekarang ini. Namun jika FCR
1.2 dalam budidaya ikan gurame, maka hal ini sangat dahsyat dan luar biasa
meskipun kelihatannya lebih tinggi. Kenapa bisa demikian? Karena harga jual
ikan gurame jauh lebih mahal dari ikan lele. Jika dipasaran ikan lele harga 15
ribu/kg, maka ikan gurame bisa tembus 30 ribu/kg. Sehingga otomatis keuntungan
yang didapatkan lebih besar ikan gurame.
Contoh hitungan
yang mudah ( tanpa menghitung biaya diluar pakan) adalah:
Jika harga pakan
10 ribu / kg, harga ikan lele 15 ribu/ kg, FCR 1.0
maka keuntungan
adalah 15 ribu – (10 ribu x 1.0) = 5 ribu
Jika harga pakan
10 ribu / kg, harga ikan gurame 30 ribu / kg, FCR 1.2
Maka keuntungan
adalah 30 ribu – (10 ribu x 1.2) = 18 ribu
FAKTOR APA SAJA YANG MEMPENGARUHI FCR?
Banyak faktor yang
mempengaruhi angka FCR, diantaranya dan yang terpenting adalah mutu/kwalitas
benih, meliputi kwalitas induk, teknik penangkapan benih, proses pengangkutan
benih. Teknik budidaya meliputi karantina benih, sortir benih, kwalitas pakan, pemberian
pakan, kwalitas air, dan terakhir harga jual.
Namun disini yang
akan kami jelaskan adalah faktor pemberian pakan. Apabila cara pemberian pakan
yang sembarangan tidak sesuai prosedur yang benar, akibatnya bukan saja FCR
jebol bahkan lebih fatal dari itu yaitu angka kematian yang tinggi. Sebaliknya jika
cara pemberian pakan yang tepat diharapkan bisa mengurangi jumlah pakan yang
dikeluarkan, kwalitas air kolam bisa terus terjaga, angka kematian bisa ditekan
sehingga angka FCR pun bisa ditekan.
Berikut ini adalah beberapa tips pemberian
pakan yang benar:
- Ukuran
butiran pakan di sesuaikan dengan besarnya bukaan mulut ikan. Jangan sampai ikan masih kecil-kecil/benih dikasih
pakan dengan ukuran butiran yang besar. Jangan beralasan harganya lebih murah
tapi akibatnya ikan kesulitan makan sehingga malah banyak pakan yang sisa
tenggelam.
- Pilih
pakan yang berkwalitas berprotein tinggi. Lagi-lagi jangan beralasan harga lebih murah, akibatnya ikan lambat
pertumbuhannya dan mudah terserang penyakit.
-
Jumlah pakan
yang tepat. Dalam hal ini harus
diamati dengan cermat, apakah pakan yang diberikan sudah cukup, kurang atau
kelebihan. Saya pribadi cenderung berkesimpulan tidak ada patokan dalam hal
ini, karena kwalitas benih, kwalitas air, mutu pakan, waktu pemberian pakan
sangat berpengaruh dalam jumlah pakan yang diberikan. Sebagai contoh, ikan yang
jelek, sakit-sakitan tentunya makannya sangat sedikit bahkan bisa jadi gak
doyan makan. Sebaliknya ikan yang sehat, air yang bagus, maka nafsu makan ikan
akan tinggi sehingga ikan mampu makan lebih banyak melebihi standar umumnya
sehingga ikan lebih cepat besar dan lebih cepat panen.
Namun demikian, sebagai patokan untuk batas maksimum
jatah pemberian pakan per hari 3 – 5% dari total bobot ikan bisa diterapkan.
Artinya meskipun nafsu makan masih tinggi, tetapi tidak boleh melebihi dari
patokan tersebut.
- Waktu
pemberian pakan yang tepat. Yang terbaik adalah pemberian pakan sesuai kebiasaan sehari-hari, jika
kebiasaan di pakan jam 8 pagi dan jam 5 sore, maka usahakan pemberian pakan di
jam-jam tersebut, kecuali di waktu itu hujan lebat. Hindari pemberian pakan di
saat panas matahari menyengat dan setelah hujan lebat, karena biasanya saat itu
ikan dalam keadaan stress, sehingga jika di pakan dikhawatirkan banyak pakan
yang sisa karena nafsu makan rendah.
- Bibis
pakan / fermentasi pakan. Sebelum pakan diberikan ke ikan, sebaiknya pakan di bibis/difermentasi
terlebih dahulu. Bibis/fermentasi pakan terbukti bisa menekan FCR karena pakan
yang sudah di fermentasi lebih mudah diserap oleh tubuh ikan sehingga pakan
yang menjadi daging lebih banyak dan yang terbuang menjadi abu/feses sangat
sedikit. Selain itu, air kolam tetap sehat dan tidak berbau karena amoniak
secara otomatis akan terurai oleh mikroba yang terkandung dalam
bibis/fermentasi pakan. Khusus untuk bibis/fermentasi pakan insya allah akan
kami bahas lebih detail.
- Pemberian
pakan alternatif. Sejauh ini untuk ikan
lele kami belum menemukan pakan alternatif yang pas. Hal ini karena pakan-pakan
alternatif yang ada mempunyai efek samping yang kurang baik, sebagai contoh
adalah pemberian bangkai ayam. Jika terlalu sering dipakan bangkai ayam,
ternyata berakibat meningkatnya sifat kanibalisme lele, pertumbuhan yang tidak
seragam sehingga yang besar akan memakan yang kecil.
Adapun untuk ikan
nila, gurame dan sejenisnya, banyak pakan alternatif bahkan dianjurkan untuk
diberikan. Salah satunya adalah rumput azolla yang banyak dibahas di blog ini.
Selain azolla juga bisa diberikan tanaman kangkung, daun sente, daun ketela
dsb.
Itulah beberapa tips menekan angka FCR, semoga
bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar