PANDUAN PRAKTIS
BER-AQUAPONIK
SISTEM KERAMBA/RAKIT APUNG
Selain
menghasilkan ikan, budidaya kolam perikanan pun bisa menghasilkan tanaman atau
yang lebih dikenal dengan AQUAPONIK. Banyak sistem dalam ber-aquaponik, namun
disini saya akan mencoba menjelaskan bagaimana cara ber-aquaponik sistem
keramba/rakit apung.
Keramba/rakit
apung adalah menanam tanaman langsung di atas permukaan kolam. Kelebihan sistem
ini dari sistem aquaponik yang lain adalah tanpa listrik, tanpa filter dan
tanpa instalasi paralon. Alat dan bahan-bahannya pun bisa menggunakan dari barang-barang bekas, seperti gelas dan botol
aqua, sterefoam dll. Jadi lebih hemat dari segi investasi maupun biaya operasional
karena tanpa listrik dan tanpa filter.
Namun
kekurangan dari sistem keramba/rakit apung adalah hanya tanaman tertentu yang
bisa ditanam dengan sistem ini. Yang termudah adalah kangkung. Meskipun
demikian, aquaponik keramba/rakit apung tetap mengasyikkan lho.. Apalagi kalau
sudah saatnya panen.. MANTAAP GAN…
OK gan, Bagaimana Cara Aquaponik
Keramba/Rakit Apung? Simak uraian singkat berikut ini.
1.
Siapkan wadah tanam berupa gelas aqua/juz, gak
perlu beli baru, beli aja yang bekas di tukang rosok biar lebih murah. Lubangi
bagian bawahnya pakai gunting atau cutter, lebih bagus lagi bila dilubangi
bagian sampingnya juga atau cukup disayat-sayat.
2.
Siapkan
media tanam. Yang termudah dan termurah adalah arang sekam yang dicampur
dengan tanah biasa dengan perbandingan tanah biasa : arang sekam = 1:1
Untuk
media tanah baiknya diayak terlebih dahulu agar tidak ada yang berupa gumpalan.
Terus jika ada batu-batunya, dibuang ya gan.. biar gak bikin berat pada saat
diapungkan, tapi kalau nemu emas jangan dibuang gan.. buat saya aja… hehe…
Boleh gak dicampur dengan kompos,
boleh-boleh aja sih.. tapi apa gak pemborosan, karena fungsi media disini hanya
sekedar agar tanaman bisa berdiri kokoh, kelak tanaman akan menyerap nutrisi
dari air kolam. Lagi pula, arang sekam konon katanya juga sudah mengandung cukup
banyak unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Arang sekam lebih ringan ketika diapungkan
serta media/tanah tidak mengeras pada saat di letakkan di keramba sehingga akar
akan dengan mudah menjulur keluar dari bawah.
Lihat
gan.. akarnya lebat banget kan..
3.
Sebelum benih ditanam, rendam benih terlebih
dahulu minimal 10 jam atau semalam, biar cepat semai. Ngrendamnya cukup dengan air biasa ya gan.. gak perlu
pakai pupuk-pupukkan apalagi ngerendemnya pakai sabun cuci, sekalian aja pakai
molto biar wangi sepanjang hari hehe…
4.
Lalu tiriskan, benih siap ditanam.
5.
Masukkan media kedalam gelas, cukup setengah
gelas dulu.. jangan sampai penuh. Tujuannya agar akar bisa segera menembus
keluar dari bawah gelas, sehingga pada saat dipindahkan ke keramba apung nanti akar
yang keluar sudah cukup banyak dan bisa langsung menyerap nutrisi dari air
kolam.
Oh
ya gan.. media tidak perlu
ditekan/dipadatkan.. apalagi diinjak-injak.. bisa rusak nanti gelas-gelasnya, cukup
diratakan aja bagian atasnya.
6.
Masukkan benih kangkung sebanyak 5-10 biji,
jaga-jaga barangkali ada benih yang gagal tumbuh jadi kita gak rugi waktu dan
tenaga. Syukur kalau tumbuh semua.. Amiin..
Usahakan
posisi benih jangan bergerombol, dibikin jarang-jarang biar nanti waktu semai
gak saling sikut-sikutan apalagi sampai jotos-jotosan.. hehe..
7.
Timbun benih dengan media dengan ketebalan
antara 1-2 cm. Jangan terlalu tebal ya gan.. karena nanti benih akan kesulitan
menembus keluar. Dan jangan terlalu tipis karena benih bisa tumbuh terbalik alias
akarnya yang muncul ke atas, wah.. hebat dong bisa jungkir balik…
8.
Kalau sudah semua, semprot dengan air biasa
secukupnya saja, tidak perlu sampai air keluar dari bawah gelas biar nutrisi
yang larut gak ikut hanyut.. sayang kan..
9.
Lalu letakkan di tempat yang teduh jangan
terkena sinar matahari langsung apalagi sampai kehujanan.. kasihan gan..
benihnya bisa menggigil kedinginan.. hehe..
Lakukan
pengecekan tiap hari, kalau permukaan media kelihatan kering, semprot lagi
gan.. pake air biasa aja secukupnya.
10.
Setelah 2-3 hari, benih akan mulai semai. Kalau
sudah semai, semprot dengan air biasa agar media yang nempel-nempel pada jatuh,
biar kelihatan bersih gitu lho..
11.
Siapkan wadah, taburkan arang sekam di atasnya
cukup 0,5 cm – 1 cm, tidak perlu tebal-tebal. Kocor pupuk organik cair di
atasnya sampai permukaan terendam sambil diratakan.
Setelah itu segera pindahkan gelas-gelas yang sudah semai ke dalam wadah dengan sedikit dibenamkan. Tujuannya agar media tetap selalu basah tanpa harus menyemprotnya tiap hari dan akar yang menjulur keluar tidak kering.
Pupuk
organik cairnya bikin sendiri aja ya gan… bisa pakai kotoran ayam, kambing,
sapi atau daun-daunan. Kalau mau yang praktis dan higienis pakai bekatul yang
di fermentasi.
Caranya
gimana…??
Siapkan
bahan-bahannya:
-
250 gr bekatul
-
1 sendok/5cc DD-1
- 3 sendok/15cc tetes tebu/molase
-
Air biasa/air bekas cucian beras 5 liter
Campurkan
seluruh bahan-bahan ke dalam ember/bak lalu aduk-aduk sampai benar-benar
tercampur rata semuanya. Lalu masukkan ke dalam jerigen, tutup rapat. Letakkan
di tempat teduh dan tidak terkena sinar matahari. Tunggu selama 3 hari, pupuk
cair organik sudah siap digunakan. Sebelum dituang kocok-kocok dahulu agar bekatul
yang mengendap ikut keluar.
12.
Setelah gelas-gelas dipindahkan di wadah, letakkan
di tempat yang terkena sinar matahari langsung, tapi usahakan tidak terkena air
hujan, biar wadah tidak tergenang air hujan.
Harus
diperhatikan, genangan pupuk organik cair di wadah jangan sampai kekeringan,
karena akar yang menjulur keluar dari bawah gelas bisa kering dan mati. Segera
kocor kembali dengan pupuk organik cair apabila genangan kelihatan berkurang.
13.
Sekitar umur 10-15 hari, atau daun sudah tumbuh
minimal 5 helai, tanaman sudah cukup kuat untuk dipindah ke keramba apung.
Jangan lupa ya gan.. sebelum masuk ke keramba apung, media di dalam gelas
ditambahin dulu sampai penuh, biar tanaman lebih kokoh dan ketika hujan tidak
terjadi genangan air di dalam gelas.
14. Siapkan keramba apungnya, bawahnya dikasih jaring ya gan.. selain biar akarnya nanti gak dimakan sama ikan, jaring juga bisa sebagai tempat menempelnya bakteri nitrifikasi. Pindahkan gelas ke keramba apung, usahakan gelas bisa terendam penuh hingga mendekati mulut gelas, jangan terlalu tinggi dari permukaan air.
Nah.. kalau sudah di keramba apung, nyantai aja
gan.. tidak perlu diberi pupuk atau nutrisi apapun, tanaman akan menyerap
nutrisi dari air kolam, tidak perlu filter atau aerator, jadi hemat listrik
gan.. tapi ingat ya gan… kalau ngasih pakan ke ikan, pakannya harus di
bibis/fermentasi dulu. Biar ikan dan tanaman sama-sama tumbuh sehat. Caranya
gimana? Silahkan baca-baca postingan saya tentang bibis/fermentasi pakan.
15. Sekarang Agan tinggal melakukan pengecekan secara rutin, apakah tanaman ada ulatnya atau tidak, jika ada ulatnya segera dibuang agar tidak memakan daun-daunnya, bisa ludes gan.. tinggal batangnya doang. Bila perlu berikan semprotan dengan pestisida organik agar terhindar dari hama seperti ulat, belalang dsb.
16.
Sekitar umur 25-30 hari kangkung siap dipanen. Lihat gan..
tingginya bisa mencapai 50 cm, keren kan..
17.
Cara panennya dengan cara dipotong dengan
menyisakan minimal satu atau dua helai daun agar cepat semai kembali.
18.
Hasil panen kangkungnya terserah agan.. mau
dijual, dimasak, bikin rujak atau mau buat keren-kerenan doang juga silahkan..
hehe…
Kalau punya saya, ambil secukupnya untuk disayur, sisanya saya masukkin ke kolam lagi buat pakan ikan
gurame, lumayan gan.. bisa ngirit pakan peletnya… hehe…
Gitu aja gan.. mudah dan praktis kan.. Selamat Mencoba.. Semoga Sukses…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar