Senin, 30 Januari 2017


PANDUAN PRAKTIS
BER-AQUAPONIK
SISTEM KERAMBA/RAKIT APUNG


Selain menghasilkan ikan, budidaya kolam perikanan pun bisa menghasilkan tanaman atau yang lebih dikenal dengan AQUAPONIK. Banyak sistem dalam ber-aquaponik, namun disini saya akan mencoba menjelaskan bagaimana cara ber-aquaponik sistem keramba/rakit apung.
Keramba/rakit apung adalah menanam tanaman langsung di atas permukaan kolam. Kelebihan sistem ini dari sistem aquaponik yang lain adalah tanpa listrik, tanpa filter dan tanpa instalasi paralon. Alat dan bahan-bahannya pun bisa menggunakan dari  barang-barang bekas, seperti gelas dan botol aqua, sterefoam dll. Jadi lebih hemat dari segi investasi maupun biaya operasional karena tanpa listrik dan tanpa filter.
Namun kekurangan dari sistem keramba/rakit apung adalah hanya tanaman tertentu yang bisa ditanam dengan sistem ini. Yang termudah adalah kangkung. Meskipun demikian, aquaponik keramba/rakit apung tetap mengasyikkan lho.. Apalagi kalau sudah saatnya panen.. MANTAAP GAN…

OK gan, Bagaimana Cara Aquaponik Keramba/Rakit Apung? Simak uraian singkat berikut ini.

1.       Siapkan wadah tanam berupa gelas aqua/juz, gak perlu beli baru, beli aja yang bekas di tukang rosok biar lebih murah. Lubangi bagian bawahnya pakai gunting atau cutter, lebih bagus lagi bila dilubangi bagian sampingnya juga atau cukup disayat-sayat.


2.       Siapkan  media tanam. Yang termudah dan termurah adalah arang sekam yang dicampur dengan tanah biasa dengan perbandingan tanah biasa : arang sekam = 1:1
Untuk media tanah baiknya diayak terlebih dahulu agar tidak ada yang berupa gumpalan. Terus jika ada batu-batunya, dibuang ya gan.. biar gak bikin berat pada saat diapungkan, tapi kalau nemu emas jangan dibuang gan.. buat saya aja… hehe…
 

  
Boleh gak dicampur dengan kompos, boleh-boleh aja sih.. tapi apa gak pemborosan, karena fungsi media disini hanya sekedar agar tanaman bisa berdiri kokoh, kelak tanaman akan menyerap nutrisi dari air kolam. Lagi pula, arang sekam konon katanya juga sudah mengandung cukup banyak unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Arang sekam lebih ringan ketika diapungkan serta media/tanah tidak mengeras pada saat di letakkan di keramba sehingga akar akan dengan mudah menjulur keluar dari bawah.
Lihat gan.. akarnya lebat banget kan..
 


3.       Sebelum benih ditanam, rendam benih terlebih dahulu minimal 10 jam atau semalam, biar cepat semai. Ngrendamnya  cukup dengan air biasa ya gan.. gak perlu pakai pupuk-pupukkan apalagi ngerendemnya pakai sabun cuci, sekalian aja pakai molto biar wangi sepanjang hari hehe…
   

4.       Lalu tiriskan, benih siap ditanam.


5.       Masukkan media kedalam gelas, cukup setengah gelas dulu.. jangan sampai penuh. Tujuannya agar akar bisa segera menembus keluar dari bawah gelas, sehingga pada saat dipindahkan ke keramba apung nanti akar yang keluar sudah cukup banyak dan bisa langsung menyerap nutrisi dari air kolam.


Oh ya gan..  media tidak perlu ditekan/dipadatkan.. apalagi diinjak-injak.. bisa rusak nanti gelas-gelasnya, cukup diratakan aja bagian atasnya.

6.       Masukkan benih kangkung sebanyak 5-10 biji, jaga-jaga barangkali ada benih yang gagal tumbuh jadi kita gak rugi waktu dan tenaga. Syukur kalau tumbuh semua.. Amiin..
Usahakan posisi benih jangan bergerombol, dibikin jarang-jarang biar nanti waktu semai gak saling sikut-sikutan apalagi sampai jotos-jotosan.. hehe..


7.       Timbun benih dengan media dengan ketebalan antara 1-2 cm. Jangan terlalu tebal ya gan.. karena nanti benih akan kesulitan menembus keluar. Dan jangan terlalu tipis karena benih bisa tumbuh terbalik alias akarnya yang muncul ke atas, wah.. hebat dong bisa jungkir balik…


8.       Kalau sudah semua, semprot dengan air biasa secukupnya saja, tidak perlu sampai air keluar dari bawah gelas biar nutrisi yang larut gak ikut hanyut.. sayang kan..


9.       Lalu letakkan di tempat yang teduh jangan terkena sinar matahari langsung apalagi sampai kehujanan.. kasihan gan.. benihnya bisa menggigil kedinginan.. hehe..
Lakukan pengecekan tiap hari, kalau permukaan media kelihatan kering, semprot lagi gan.. pake air biasa aja secukupnya.

10.   Setelah 2-3 hari, benih akan mulai semai. Kalau sudah semai, semprot dengan air biasa agar media yang nempel-nempel pada jatuh, biar kelihatan bersih gitu lho..


11.   Siapkan wadah, taburkan arang sekam di atasnya cukup 0,5 cm – 1 cm, tidak perlu tebal-tebal. Kocor pupuk organik cair di atasnya sampai permukaan terendam sambil diratakan.  



Setelah itu segera pindahkan gelas-gelas yang sudah semai ke dalam wadah dengan sedikit dibenamkan. Tujuannya agar media tetap selalu basah tanpa harus menyemprotnya tiap hari dan akar yang menjulur keluar tidak kering.

Pupuk organik cairnya bikin sendiri aja ya gan… bisa pakai kotoran ayam, kambing, sapi atau daun-daunan. Kalau mau yang praktis dan higienis pakai bekatul yang di fermentasi.
Caranya gimana…??
Siapkan bahan-bahannya:
-          250 gr bekatul
-          1 sendok/5cc DD-1
-          3 sendok/15cc tetes tebu/molase
-          Air biasa/air bekas cucian beras 5 liter
Campurkan seluruh bahan-bahan ke dalam ember/bak lalu aduk-aduk sampai benar-benar tercampur rata semuanya. Lalu masukkan ke dalam jerigen, tutup rapat. Letakkan di tempat teduh dan tidak terkena sinar matahari. Tunggu selama 3 hari, pupuk cair organik sudah siap digunakan. Sebelum dituang kocok-kocok dahulu agar bekatul yang mengendap ikut keluar.

12.   Setelah gelas-gelas dipindahkan di wadah, letakkan di tempat yang terkena sinar matahari langsung, tapi usahakan tidak terkena air hujan, biar wadah tidak tergenang air hujan.

Harus diperhatikan, genangan pupuk organik cair di wadah jangan sampai kekeringan, karena akar yang menjulur keluar dari bawah gelas bisa kering dan mati. Segera kocor kembali dengan pupuk organik cair apabila genangan kelihatan berkurang.

13.   Sekitar umur 10-15 hari, atau daun sudah tumbuh minimal 5 helai, tanaman sudah cukup kuat untuk dipindah ke keramba apung.
 
Jangan lupa ya gan.. sebelum masuk ke keramba apung, media di dalam gelas ditambahin dulu sampai penuh, biar tanaman lebih kokoh dan ketika hujan tidak terjadi genangan air di dalam gelas.

14.  Siapkan keramba apungnya, bawahnya dikasih jaring ya gan.. selain biar akarnya nanti gak dimakan sama ikan, jaring juga bisa sebagai tempat menempelnya bakteri nitrifikasi. Pindahkan gelas ke keramba apung, usahakan gelas bisa terendam penuh hingga mendekati mulut gelas, jangan terlalu tinggi dari permukaan air.




      Nah.. kalau sudah di keramba apung, nyantai aja gan.. tidak perlu diberi pupuk atau nutrisi apapun, tanaman akan menyerap nutrisi dari air kolam, tidak perlu filter atau aerator, jadi hemat listrik gan.. tapi ingat ya gan… kalau ngasih pakan ke ikan, pakannya harus di bibis/fermentasi dulu. Biar ikan dan tanaman sama-sama tumbuh sehat. Caranya gimana? Silahkan baca-baca postingan saya tentang bibis/fermentasi pakan.

15.  Sekarang Agan tinggal melakukan pengecekan secara rutin, apakah tanaman ada ulatnya atau tidak, jika ada ulatnya segera dibuang agar tidak memakan daun-daunnya, bisa ludes gan.. tinggal batangnya doang. Bila perlu berikan semprotan dengan pestisida organik agar terhindar dari hama seperti ulat, belalang dsb.
  


Ciri-ciri kalau ada ulatnya, daun dan pucuk tanaman gundul dimakanin sama ulat.

16.   Sekitar umur 25-30  hari kangkung siap dipanen. Lihat gan.. tingginya bisa mencapai 50 cm, keren kan..
   


17.   Cara panennya dengan cara dipotong dengan menyisakan minimal satu atau dua helai daun agar cepat semai kembali.
 

18.   Hasil panen kangkungnya terserah agan.. mau dijual, dimasak, bikin rujak atau mau buat keren-kerenan doang juga silahkan.. hehe…

   

Kalau punya saya, ambil secukupnya untuk disayur, sisanya saya masukkin ke kolam lagi buat pakan ikan gurame, lumayan gan.. bisa ngirit pakan peletnya… hehe…

Gitu aja gan.. mudah dan praktis kan.. Selamat Mencoba.. Semoga Sukses…