Sabtu, 28 Juli 2012

Azolla, Pupuk hijau baik untuk padi

Azolla, Pupuk hijau baik untuk padi


Panen padi di Krayan. Dengan mengembangkan Azolla di sawah-sawah ini produksi padi meningkat, meskipun tanpa pemupukan kimia. Selain itu petani juga menikmati hasil panen ikan dan itik.
 
Azolla sp. adalah jenis tumbuhan paku air yang mengapung banyak terdapat di perairan yang tergenang terutama di sawah-sawah dan di kolam, mempunyai permukaan daun yang lunak mudah berkembang dengan cepat dan hidup bersimbosis dengan Anabaena azollae yang dapat memfiksasi Nitrogen (N2) dari udara.

Pada kondisi optimal Azolla akan tumbuh baik dengan laju pertumbuhan 35% tiap hari Nilai nutrisi Azolla mengandung kadar protein tinggi antara 24-30%. Kandungan asam amino essensialnya, terutama lisin 0,42% lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrat jagung, dedak, dan beras pecah (Arifin, 1996) dalam Akrimin 2002.

Tanaman Azolla Sp. memang sudah tidak diragukan lagi konstribusinya dalam mempengaruhi peningkatan tanaman padi. Hal ini telah dibuktikan dibeberpa tempat dan beberapa negara. Konstribusi terbesar azolla adalah dengan menjaga hasil panen tetap tinggi. Meskipun penggunaannya sebagai pupuk hijau pada tanaman padi masih dilakukan di China dan Vietnam, dengan adanya peningkatan biaya tenaga kerja , membuatnya kurang diminati.

Meskipun demikian, seiiring dengan perkembangan pupuk hijau, penggunaan azolla ini kini lebih banyak dimanfaatkan untuk budidaya perikanan. Dengan adanya mindazbesi yang menggabungkan mina padi dengan azolla, selain menjadikannya sebagai pakan perikanan juga konstribusi dapat digunakan untuk peningkatan produksi padi.



Sawah-sawah di Kecamatan Kayan Nunukan Kaltim ini tidak pernah tersentuh pupuk kimia. Dengan kearifan lokal dibuat suatu konvensi untuk tidak menggunakan kimia di sawah ini. Pure Organic ! 100 % Organic!
 
Tabel Kandungan Nutrisi pada Tanaman Azolla Sp.

1 Nitrogen 4.5
2 Fosfor 0.70
3 Kalsium 0.70
4 Kalium 3.30
5 Magnesium 0.60
6 Mangan 0.10
7 Besi 0.20
8 Protein Kasar 27.00
9 Lemak Kasar 3.20
10 Gula 3.50
11 Amilum 6.50
12 Klorofil 0.50
13 Abu 10.50
14 Serat Kasar 9.10

Pupuk organik Azolla mampu meningkatkan produksi padi hingga sembilan ton per hektare. Padahal umumnya dengan pupuk anorganik (buatan) hanya enam ton per hektare. Demikian diungkapkan mantan Direktur Pupuk Sriwijaya Zaenal Sudjais, peneliti dan pengguna azolla Sudiono dan Ketua Badan Pertimbangan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Siswono Yudo Husodo, di Jakarta, Selasa (8/8).

Sudjais mengatakan, dua tahun sebelum pensiun dari Pupuk Pusri, dia menyadari banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan pupuk anorganik. Penggunaan pupuk buatan secara terus menerus mengakibatkan kandungan organik tanah (humus) menurun drastis. Akibatnya kemampuan tanah untuk mendukung ketersediaan air, hara dan kehidupan biota cenderung menurun.

"Ibaratnya tanah pertanian kita selama lebih 30 tahun ini dalam kondisi lapar dan lelah, meskipun penggunaan pupuk anorganik ditingkatkan. Azolla mampu merevitalisasi tanah karena tanaman tersebut merupakan unsur nitrogen yang dibutuhkan tanaman, khususnya padi," kata Sudjais.Azolla merupakan tanaman paku air yang tersebar di daerah tropik dan subtropik. Azolla mengandung N (nitrogen) sekitar 4%-5% dan tanaman ini mampu menimbun N sebanyak 25-30 kg N per hektare selama 30 hari.

Beberapa negara di Asia telah menggunakan azolla sebagai pupuk biologi. Antara lain, China, Srilanka dan Thailand.Sementara itu Sudiono mengungkapkan mengetahui azolla sejak 1991 dari berbagai bacaan. Awalnya dia hanya menjadikan azolla sebagai pupuk organik namun, seiring perkembangan ternyata azolla juga bisa untuk pakan ternak (itik, dan babi).

"Selama menggunakan pupuk azolla hasil panen padi meningkat. Satu hektare dengan penggunaan 2 kuintal azolla mampu menghasilkan sembilan ton padi. Padahal pupuk buatan maksimal enam ton saja," kata Sudiono yang mantan penyuluh pertanian di Kabupaten Malang ini.

Di mata Sisiwono, sebenarnya International Rice Reseach Institute (IRRI) sejak 1972 telah melakukan penelitian terhadap azolla. Tapi anehnya hasilnya tidak pernah dipublikasikan atau dimasyarakatkan.Hal ini disebabkan karena azolla merupakan sumber nitrogen di tanah persawahan yang menjadi pesaing besar bagi pupuk nitrogen buatan. Padahal secara ekonomis, azolla lebih menguntungkan dibanding pupuk nitrogen buatan.

"Azolla mudah dibudidayakan dan murah sehingga ketergantungan terhadap pupuk buatan bisa dihilangkan. Ini menguntungkan petani dan pemerintah sebab gas (bahan baku pupuk buatan) bisa diekspor maksimal," imbuh Siswono.


Sumber: http://kolamazolla.blogspot.com/search?updated-min=2008-01-01T00:00:00-08:00&updated-max=2009-01-01T00:00:00-08:00&max-results=4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar